Sejenak melihat jam tangan analog, perlahan ku perhatikan gerakan memutar secara teratur dari jarum jam yang bergerak secara konsisten setiap 1000 millisecond, dan kembali berulang melintasi lintasan awal dengan kecepatan konstan.

Waw, begitu menakjubkannya sang waktu.

Ternyata mereka bergerak begitu konstan. Seperti halnya pengulangan kalender masehi yang sama persis, baik tanggal maupun hari-nya, setiap 28 tahun (dengan pengulangan terjadi mengikuti pola 6-11-11-6). Atau pengulangan kalender hijriah setiap 33 tahun *). Sesuatu yang tidak pernah diperhatikan, namun mungkin akan menjadi sedikit lebih menarik untuk perhatian.

img from http://blog.brewin.co.uk


Hmm, begitulah Sang Waktu.

Dan waktu yang telah berlalu akan aku sebut sebagai masa lalu, yang mungkin orang lain akan memiliki pendapat yang sama.

Pentingkah masa lalu kembali dikenang?

Mungkin akan terjadi perbedaan pendapat dari pertanyaan ini. Yahh, memang segala sesuatu akan menjadi berbeda tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.

Masa lalu penting dikenang ketika itu adalah sesuatu yang baik, menyenangkan, penuh kasih, dan senyum.

Masa lalu tidak penting dikenang ketika itu adalah sesuatu yang buruk, menyedihkan, penuh duka, dan tangis.

Mungkin hal tersebut yang akan dipikirkan orang. Tapi apapun itu, masa lalu adalah salah satu masa yang pernah bersanding bersama mu, entah itu dikala senang atau susah.

Ketika masa lalu itu menyakitkan, mengapa tidak kita ubah menjadi menyenangkan?

Satu hal yang perlu diperhatikan yaitu, kemarin adalah masa lalu dari masa sekarang, masa sekarang adalah masa lalu untuk masa yang akan datang. Yang perlu Anda lakukan adalah menjadi baik hari ini, agar hari ini menjadi masa lalu yang berharga dari masa depan.

So, persiapkanlah masa lalu Anda sebaik yang Anda mampu.

*) http://sains.kompas.com/read/2014/01/06/1642225/Mengapa.Kalender.2014.dan.1997.Sama.Ini.Alasannya 

Post a Comment Blogger

 
Top